SYDNEY - Pasukan tempur kepolisian Australia (AFP) menyerbu kafe di Sydney, Senin (15/12/2014) sekitar tengah malam. Serbuan ini mengakhiri drama penyanderaan selama hampir 16 jam di pusat kota Sydney tersebut.
Suara
tembakan senjata dan ledakan granat memenuhi udara di lokasi kafe itu
pada Selasa (16/12/2014) pukul 02.00 waktu setempat, atau sekitar pukul
22.00 WIB.
Media
setempat menyatakan tiga orang tewas dalam penyerbuan ini, termasuk
penyandera, seorang lelaki bersenjata. Kepolisian menolak mengomentari
laporan media itu, dan belum ada keterangan sama sekali terkait jumlah
korban tewas dalam operasi penyelamatan itu.
Saksi mata
menyebutkan, petugas medis membantu memberikan pernapasan setidaknya
kepada satu orang, setelah penyerbuan polisi itu. Petugas penjinak bom
langsung menyisir lokasi itu setelah serbuan awal, untuk memastikan tak ada peledak di kafe.
Penyerbuan
polisi dilakukan setelah sumber kepolisian memastikan pelaku
penyanderaan adalah lelaki bernama Man Hanron Monis, seorang pengungsi
Iran yang menyebut dirinya sebagai sheik tetapi berhadapan dengan serangkaian tuduhan kekerasan seksual dan pembunuhan.
Pada 2012, Monis juga dinyatakan bersalah atas pengiriman surat ancaman kepada keluarga dari 8 tentara Australia yang tewas di Afganistan. Dia mengatakan tindakan tersebut merupakan protes atas keterlibatan Australia dalam konflik di Afganistan, menurut laporan media setempat.
Pakar keamanan mengakui
pencegahan aksi teroris oleh perorangan adalah langkah yang tak mudah.
"Krisis hari ini memperlihatkan bahaya dari aksi teroris peroranagn,"
kata profesor hukum Cornell University, Jens David Ohlin, di New York.
Kepolisian menyatakan akan mengeluarkan pernyataan untuk media pada Selasa pukul 05.00 waktu setempat, atau pukul 01.00 wib.
Upaya Penyelamatan Dramatis pada Penyanderaan 16 Jam yang Tewaskan Tiga Orang di Sydney
radiodairicirebon
0
Komentar
Tags
informasi
Posting Komentar